Prof. Cecep Darmawan, Guru Besar UPI hadir sebagai Narasumber Webinar membicarakan MarketPlace Guru

Kamis, 15 Juni 2023 civitas akademika PPKn UNM, alumni, guru, mahasiswa dan siswa melaksanakan webinar nasional membicarakan isu “Rekrutmen Guru melalui Skema MarketPlace” yang digulirkan oleh Kemdikbud dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi X DPR RI.

Prof. Hasnawi Haris, M.Hum selaku Wakil Rektor I UNM Bidang Akademik UNM sekaligus Ketua Umum PGRI Wilayah Sulawesi Selatan dalam sambutannya mengungkapkan bahwa sangat mengapresiasi pelaksanaan Webinar Nasional sebagai rangkaian atau tahapan menuju acara puncak Reuni Akbar IKA PPKn UNM, beliau yang juga merupakan alumni angkatan 1987 sangat menyambut baik pelasanaan reuni akbar.

Webinar ini merupakan series kedua dalam rangkaian menuju acara puncak reuni, pada series kedua ini menghadirkan 4 (empat) narasumber yaitu Prof. Hasnawi Haris, M.Hum sebagai keynotespeker, Prof. Cecep Darmawan, S.Pd., S.I.P., S.H., M.H., M.Si. Yang merupakan Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia, Dr. Imam Suyitno, M.Si. yang merupakan akademisi Universitas Negeri Makassar, serta Iman Zanatul Hairi, yang merupakan Kabid Advokasi P2G.

Dalam penyampaiannya Cecep Darmawan mengungkapkan bahwa secara konseptual, gagasan marketplace guru pada dasarnya telah misleading terhadap hakikat guru itu sendiri. Guru sejatinya sebagai profesi terhormat yang bekerja di sektor publik dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan mencapai tujuan pendidikan nasional.

Lebih lanjut Cecep mengungkapkan bahwa istilah marketplace lebih lazim digunakan dalam dunia bisnis, seakan- akan menempatkan guru sebagai komoditi dan barang dagangan. Oleh karena itu, alangkah lebih bijak jika istilah yang digunakan lebih mengangkat derajat, martabat, dan kehormatan guru. Bukan sebaliknya justru mendegradasikan kedudukan guru sebagai profesi terhormat.

Sementara Iman mewakili P2G menegaskan bahwa marketplace guru lahir dari ketidakberdayaan pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk saling berkoordinasi dalam menuntaskan kebutuhan guru dalam negeri.

Lebih lanjut Iman mengungkapkan bahwa penggunaan istilah marketplace bukan perkara keselip lidah atau keliru menggunakan peristilahan. Mekanisme yang hendak diterapkan memang logika marketplace. Dalam rapat tersebut, Prof Nunuk dirjen GTK mewakili kemdikbudristek menyebut bahwa marketplace ini berupaya menjawab masalah redistribusi guru pppk. Artinya sejak awal, gagasan ini mengasumsikan seleksi PPPK sebagai pasar guru, dimana penjual jasa (guru) dan pengguna
(sekolah) dapat dipertemukan.

Imam Suyitno mengungkapkan bahwa dalam merespon isu tersebut terdapat poin penting untuk memahaminya bahwa proposal marketplace ini sebetulnya positif karena 1). efisien, memangkas birokrasi; serta 2) memberikan kepastian. Namun lanjut Imam problem yang perlu dikawatirkan adalah : 1) kesiapan satuan pendidikan di Indonesia; 2) pola pikir (mindset); 3) kekawatiran perubahan dari deseuqilibrium lama ke deseuqilibrium baru.

M. Yunasri Ridhoh, M.Pd selaku Kordinator Steering Committe penyelenggaraan mengungkapkan bahwa webinar ini dilaksanakan sebagai ikhtiar akademik, dalam menjawab persoalan pendidikan, khususnya profesi guru, mengingat kualitas SDM suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh kualitas pendidikan, khususnya guru.
Tags :-

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !