OPINI - Nusantara yang juga dikenal dengan sebutan Negara Kepulauan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negeri yang dikenal dengan kekayaan sumber daya alam yang membentang dari Sabang sampai Merauke dan Miangas hingga Pulau Rote. Kekayaan alam yang dimiliki meliputi daerah perairan dengan presentasi 70 % dan 30 % daratan dari total keseluruhan wilayah. Berdasarkan hal tersebut pada tahun 1982 melalui konvensi hukum PBB, Indonesia resmi dinobatkan sebagai negara maritim dunia yang tertuang secara hukum pada United Nations Convention on The Law Of The Sea (UNCLOS) yang disebut Prinsip Negara Kepulauan (Archipelago State Principle). Penobatan ini menjadi penegasan kedaulatan negara indonesia sebagai negara kepulauan dimata dunia. Dengan keunikan teritorial, karakteristik dan letak geografis yang berbeda dari negara-negara lainya di dunia, Indonesia menyimpan potensi pengembangan sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan pangan dan energi dalam upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat indonesia.
Dengan karakteristik kepulauan yang dimiliki, masyarakat indonesia banyak yang berprofesi sebagai nelayan dengan mendiami dan membangun peradabannya di wilayah pesisir nusantara. Masyarakat Indonesia sejak dahulu kala sangat terkenal dengan keunggulannya dalam mengarungi lautan untuk mencari ikan ataupun melakukan pelayaran. Beberapa daerah dengan nelayan yang tersohor di penjuru nusantara hingga mancanegara diantaranya adalah Lamongan dan Bayuwangi (Jawa Timur), Cilacap dan Kota Tegal (Jawa Tengah), Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Timur dan Maluku Utara.
Nelayan yang menjadi ujung tombak dalam menyediakan kebutuhan pangan hayati dari laut pada hakikatnya merupakan pahlawan ekonomi nusantara yang telah berlangsung sekian lama. Menghabiskan waktu dengan mengarungi lautan berbulan-bulan bahkan sampai bertahun-tahun sudah menjadi hal yang lumrah bagi pejuang pangan indonesia ini. Dengan perjuangan dari mereka kertersediaan pangan dari laut menjadi salah satu kunci kestabilan perekonomian masyarakat nusantara. Mulai dari masyarakat kelas bawah hingga kalangan elit bisa menikmati asupan protein dari laut hasil perasan keringat para penakluk lautan indonesia.
Dari zaman kerajaan nusantara hingga zaman modernisasi dengan perkembangan teknologi saat ini keberadaan nelayan senantiasa eksis di negeri kepulauan terbesar di dunia ini. Akan tetapi masih terdapat ironi yang tidak kunjung terselesaikan hingga saat ini. Menurut hasil kajian Kementrian Kelautan dan Perikanan, 25 % atau sekitar 7,9 juta penduduk miskin di Indonesia merupakan masyarakat yang bermukim di wilayah pesisir. Kondisi ini sangat kontras dengan pekerjaan dan potensi alam yang mereka kelola selama ini. Dibutuhkan upaya penanganan yang terintegrasi dan masif mulai dari pemangku kebijakan sampai dengan masyarakat pesisir itu sendiri. Sehingga langkah yang dilakukan dapat berjalan optimal dan membawa perubahan yang signifikan bagi kehidupan masyarakat pesisir nusantara.
Penulis : Ardiansyah Rusmadi, S. Pi -Mahasiswa Universitas Hasanudin