Reposisi Pendidikan Non formal di Era Digitalisasi


Tantangan utama masyarakat modern dewasa ini adalah penggunaan internet dan media digital yang tak hanya memberikan manfaat bagi penggunanya, namun juga membuka peluang terhadap beragam  persoalan. Kurangnya kecakapan digital dalam menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak menimbulkan penggunaan media digital yang tidak optimal. Lemahnya budaya digital bisa memunculkan pelanggaran terhadap hak digital warga. Rendahnya etika digital berpeluang menciptakan ruang digital yang tidak menyenangkan karena terdapat banyak konten negatif. Rapuhnya keamanan digital berpotensi terhadap kebocoran data pribadi maupun penipuan digital.  Begitu pula yang terjadi dalam tatanan pendidikan non formal khususnya Kesetaraan, baik paket A, B dan C.

Pendidikan nonformal kini dituntut untuk mampu mendefinisikan dan mampu mereposisi diri terhadap perkembangan dunia digital.  Pendidikan nonformal tidak saja sebagai pengganti dari pendidikan formal. Lebih dari itu pendidikan nonformal harus memberi nilai tambah dan pelengkap dari pendidikan formal di era digital ini. lulusan - lulusan pendidikan non formal harus bisa mengaplikasikan dunia digital ke dalam dunia kehidupannya. bagaimana warga belajar pendidikan non formal ini sudah siap di dunia kerja yang berbasiskan teknologi. termasuk pengenalan dan pembelajaran dunia digital di pendidikan non formal sudah menjadi keharusan dewasa ini. pembelajaran menggunakan aplikasi sudah mulai diterapkan dalam pembelajaran. misalkan dengan menggunakan google classroom, google meet, ataupun zoom meeting. begitu pula ketika penilaian hasil pembelajaran atau penilaian modul belajar bisa menggunakan aplikasi seperti google form dan lain-lain. Pada warga belajar pendidikan non formal kesetaraan juga dikenalkan empat pilar literasi digital yaitu Etika Digital, Budaya Digital, Keterampilan Digital dan Keamanan Digital.

Etika digital berarti kemampuan dari warga belajar  dalam menyadari, menyesuaikan diri dan menerapkan etika digital atau netiquet dalam saat berselancar di dunia digital. Contoh dari etika digital adalah tidak menyebarkan berita bohong dan tidak melalukan perundungan dunia maya.

Budaya digital merupakan hasil kreasi dan karya manusia yang berbasis teknologi internet. Budaya digital juga dapat tercermin lewat cara kita berinteraksi, berperilaku, berpikir dan berkomunikasi di dunia digital. Salah satu contoh budaya digital adalah aktivitas menggunakan media sosial hingga berbelanja online.

Keterampilan digital berarti kemampuan dari warga belajar untuk secara efektif, mengevaluasi dan membuat informasi dengan menggunakan berbagai teknologi digital. Hampir sama seperti budaya digital, salah satu keterampilan digital adalah menggunakan media sosial hingga menggunakan platform belanja online.

Terakhir keamanan digital adalah aktivitas mengamankan kegiatan digital, salah satunya tercermin lewat penggunaan password hingga pemahaman mengenai OTP dan istilah cyber security lainnya.

Selain dari pendidikan kesetaran yang meliputi Paket A, Paket B dan Paket C, Pendidikan nonformal juga meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja. serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik seperti, Sanggar Kegiatan Belajar ataupun Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, majelis taklim, dan lain sebagainya, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.

Kukun Kurniawan, S.Pd ( Pegiat Literasi Digital / Bid. Humas RTIK )

  

Tags :-

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !