Kontemplasi Pembangunan Kepemudaan di Hari Sumpah Pemuda ke 94



Kontemplasi menurut KBBI yaitu renungan dan sebagainya dengan kebulatan pikiran atau perhatian penuh. Seperti halnya para pemuda di seluruh nusantara yang berkontemplasi merenungi dan merumuskan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Dalam bukunya Perhimpunan Indonesia sampai dengan Lahirnya Sumpah Pemuda (1989) yang ditulis oleh Sudiyo, Kongres Pemuda I atau yang disebut juga Kerapatan Besar Pemuda dihadiri oleh berbagai perwakilan dari perhimpunan pemuda/pemudi di nusantara diantaranya Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Ambon, Sekar Rukun, Jong Islamieten Bond, Studerenden Minahasaers, Jong Bataks Bond, Pemuda Kaum Theosofi, dan masih banyak lagi. Namun, Kongres Pemuda I diakhiri tanpa hasil yang memuaskan bagi semua pihak lantaran masih adanya perbedaan pandangan. Sehingga untuk mencari solusi di sepakati untuk dilaksanakannya kongres kedua yang di hadiri lebih banyak lagi perhimpunan pemuda untuk menemukan kesatuan pemikiran terkait dengan persatuan dan keteguhan kebangsaan Indonesia, sehingga lahirlah Sumpah Pemuda di Tahun 1928.

Kini 94 tahun berlalu dari momen Sumpah pemuda, Pemuda Indonesia pada masa sekarang dihadapkan dalam berbagai tantangan-tantangan, sebagaimana isu kepemudaan PBB yaitu Pendidikan (education), Lapangan kerja (employment), Kemiskinan dan kelaparan (hunger & poverty), Kesehatan (health), Lingkungan hidup (environment), Penyalahgunaan obat-obatan (drug abuse), Kenakalan remaja (juvenile delinquency), Aktifitas waktu luang (leisure-time activities), Remaja putri dan perempuan muda (girls & young women), Partisipasi pemuda secara penuh dan efektif dalam kehidupan masyarakat dan pengambilan keputusan (full and effective participation of youth in the life of society and in decision making), Globalisasi (globalization), Teknologi komunikasi dan informasi (Information & Communication Technology), HIV/AIDS, Konflik bersenjata (armed conflict), Isu antar generasi (intergenerational issues). 

Regulasi mengenai Kepemudaan di Indonesia diatur dalam Undang-undang nomor 40 tahun 2009, dalam amanat undang undang tersebut disebutkan bahwa dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, sejak perintisan pergerakan kebangsaan Indonesia, pemuda berperan aktif sebagai ujung tombak dalam mengantarkan bangsa dan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, dan berdaulat, bahwa dalam pembaruan dan pembangunan bangsa, pemuda mempunyai fungsi dan peran yang sangat strategis sehingga perlu dikembangkan potensi dan perannya melalui penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan sebagai bagian dari pembangunan nasional, bahwa untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional, diperlukan pemuda yang berakhlak mulia, sehat, tangguh, cerdas, mandiri, dan professional, bahwa untuk membangun pemuda, diperlukan pelayanan kepemudaan dalam dimensi pembangunan di segala bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Begitu jelas dalam amanat undang kepemudaan tersebut bahwa  peran pemuda begitu sentral dalam pembangunan bangsa dan Negara, sehingga diharapkan Pemuda mampu bersinergi dan mengaktualisasikan diri pembangunan bangsa dan Negara sesuai dengan undang undang. 

Mengutip dari bukunya Prof Cecep Darmawan, Guru Besar Ilmu Politik Universitas Pendidikan Indonesia, dalam bukunya Generasi Muda, pemuda dihadapkan dalam mengasah keterampilan social politik dan bela Negara. Pemuda harus memiliki karakteristik untuk menjadi social and political entrepreneur, beliau menyebutkan bahwa Seorang social and political entrepreneur sejati harus memiliki jiwa dan karakteristik yang tangguh,  tidak mudah menyerah,  tidak mudah patah arang,  disiplin,  bertanggung jawab, berintegritas,  kreatif, inovatif, mudah bergaul, banyak mengakses informasi serta menjadi pembelajar sejati yang memiliki keinginan untuk belajar yang tinggi. 

Tantangan  pemuda lainnya di masa kini yaitu dalam  penggunaan internet dan media digital yang tak hanya memberikan manfaat bagi penggunanya, namun juga membuka peluang terhadap beragam persoalan. Kurangnya kecakapan digital Pemuda dalam menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak menimbulkan penggunaan media digital yang tidak optimal. Lemahnya budaya digital bisa memunculkan pelanggaran terhadap hak digital. Rendahnya etika digital berpeluang menciptakan ruang digital yang tidak menyenangkan karena terdapat banyak konten negative. Rapuhnya keamanan digital berpotensi terhadap kebocoran data pribadi maupun penipuan digital. Dalam konteks dunia digitalisasi, baik dalam bermedia digital maupun literasi digital, Peran pemuda diharapkan menjadi garda terdepan dalam pembangunan bangsa dan merawat kebhinekaan. Wilayah Indonesia yang terbentangan lautan dan ngarai yang memisahkan ke dalam ribuan pulau tidak pernah menyurutkan langkah kita sebagai pemuda untuk menjadi bangsa yang satu. Keragaman budaya terjalin dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika, menyatukan kita sebagai Indonesia. Sinergi budaya yang difasilitasi konektivitas digital untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan Indonesia. 

Di akhir tulisan, harapan bagi penulis dalam momen sumpah pemuda tahun ini, bahwasanya Pemuda Indonesia memiliki kesempatan untuk menunjukkan kepada dunia akan kemampuan para pemudanya. Diantaranya Peran pemuda dalam mengembangkan teknologi digital, Peran pemuda yang wajib turut aktif berfungsi demi pemerataan pendidikan bangsa indonesia, Peran pemuda yang kreatif dan inovatif dalam mewujudkan lapangan kerja sehingga ikut membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara nasional dan dapat diadaptasi secara global, Peran Pemuda dalam menjaga, merawat dan melestarikan Budaya Indonesia serta Peran Pemuda dalam Sosial politik dan birokrasi sebagai bentuk Perjuangan Pemuda dalam membangun bangsa dan Negara Indonesia. 

Selamat Memperingati Hari Sumpah Pemuda 2022.

Penulis : Kukun Kurniawan, S.Pd Pegiat Literasi Digital / Kabid. Humas RTIK Subang


Tags :-

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !