Apa itu Keputihan…
75% wanita dewasa di Indonesia pernah mengalami keputihan. Keputihan normal terjadi pada rmasa menjelang dan sesudah menstruasi, antara hari ke 10-16. Keputihan abnormal terjadi pada semua infeksi alat kelamin (infeksi bibir kemaluan, liang senggama, mulut rahim, dan jaringan penyangga juga penyakit karena hubungan kelamin) (Manuaba,2009).
Jangan anggap remeh, jika di biarkan dan tidak ditangani sedini mungkin infeksi ini dapat menjalar dan menimbulkan peradangan ke saluran kencing, sehingga menimbulkan rasa pedih saat si penderita buang air kecil.
Mengapa terjadi Keputihan…
Keputihan terjadi karena beberapa faktor
- Candidiasis (jamur) : Rasa gatal yang ekstrem di vagina, nyeri dan terbakar saat buang air kecil, Rasa tidak nyaman selama berhubungan seks, Pembengkakan pada vagina dan vulva, Keputihan yang menggumpal.
- Protozoa Trichomoniasis: Keputihan dalam jumlah banyak dan berbau amis, gatal yang disertai rasa terbakar dan kemerahan di area vagina, kental atau encer, serta berbusa , namun bisa juga berwarna kuning kehijauan.
- Bacterial Vaginosis : Bau amis semakin menyengat setelah berhubungan seks, konsistensi tipis yang berwarna putih, abu-abu, atau hijau, ensasi panas seperti terbakar ketika buang air kecil.
- Virus HPV (Human Papiloma Virus) dan Herpes Simpleks : Keputihan berwarna kecokelatan (salah satu ciri keputihan akibat kanker serviks ), keputihan keluar bersama darah,berbau tidak sedap, Jumlah keputihan semakin meningkat.
Bahaya Keputihan…
1. Menyebabkan infeksi organ reproduksi sekitarnya bahkan terjadi infertile (tidak subur)
2. Menyebabkan infeksi organ sekitarnya
3. Memicu terjadinya abortus (keguguran)
Bagaimana Cara Mengatasinya ?
Keputihan dapat dicegah dengan:
- Selalu cuci setelah buang air, jangan hanya menyekanya dengan tisu
- Jaga tetap kering
- Bersihkan vagina dengan sabun tanpa pewangi dan bahan kimia
- Bersihkan vagina dari arah depan ke belakang
- Keringkan vagina setelah buang air dengan handuk bersih atau tisu
- Pilih celana dalam yang berbahan katun
- Hindari terlalu sering menggunakan cairan pembersih vagina
- Hindari betukar celana dalam dengan teman atau saudara
- Potonglah secara berkala bulu disekitar kemaluan
Bagaimana Penanganannya ?
- Melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mendapatkan gambaran lebih jelas.
- Melakukan pengobatan setelah melihat kelainan yang ditemukan.
- Beberapa alternative pertimbangan yang dapat dilakukan, yaitu sebagai penawar saja, obat pemusnah, dan melakukan penghancuran lokal pada kutil leher rahim, liang senggama, bibir kemaluan, atau melakukan pembedahan.
- Obat-obat penawar misalnya Betadine vaginal kit, Intima, Dettol, yang sekadar membersihkan cairan keputihan dari liang senggama, tapi tidak membunuh kuman penyebabnya.